Kamis, 10 Januari 2013

KESEHATAN


KESEHATAN

Judul  : Pengaruh agama terhadap kesehatan manusia





BAB I
     PENDAHULUAN



1.1     Latar Belakang

Dalam situasi jaman sekarang, telah kita ketahui bahwa permasalahan dunia kesehatan semakin kompleks. Semakin berkembangnya teknologi kesehatan ternyata juga membuat berbagai macam permasalahan baru seperti euthanasia, KB, bayi tabung, dan lain sebagainya. Permasalahan inilah yang mendorong para medis harus melakukan tindakan dengan pertimbangan yang luas. Salah satu solusinya adalah peranan Hukum Allah dalam kesehatan manusia.
Maka dari uraian di atas, penulis akan mengulas lebih dalam peranan Hukum Allah dalam kesehatan manusia.


1.2     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan berikut :
“ Bagaimanakah peranan agama dalam kesehatan manusia ? “


1.3     Tujuan
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui peranan agama dalam kesehatan manusia.

1.3.2    Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi peranan agama dalam kesehatan manusia sehingga dapat memberikan pengetahuan dalam melakukan tindakan keperawatan.



1.4     Manfaat
Paper ini diharapkan berguna bagi :
1.4.1. Bagi penulis
Paper ini disamping sebagai salah satu tugas, tetapi juga dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peranan agama dalam kesehatan manusia.
1.4.2  Bagi Masyarakat Umum
Paper ini dapat menjadi wacana dan informasi peranan agama dalam kesehatan manusia dan diharapkan menjadi solusi permasalahan medis yang dihadapi oleh masyarakat.


1.5     Metodologi

1.5.1        Metode dan Teknik

1.5.1.1        Pengumpulan Data
Metode dan teknik yang penulis gunakan adalah metode studi pustaka dengan teknik catat


1.5.1.2        Analisis Data
Metode dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif..

1.5.1.3        Penyajian Hasil Analisis
Dalam penajian hasil analisis, penulis menggunakan metode informal atau bacaan.



1.5.2        Landasan Teori
Paper ini disusun berdasarkan teori keperawatan yang berlandaskan spiritual (keagamaan)

1.6     Sumber Data
Data – data yang diperoleh dalam penyusunan paper ini diperoleh dari internet.








BAB II
PEMBAHASAN



2.1   Allah swt, ( Tuhan )  dalam pandangan Ilmu Kesehatan

     Dalam ilmu kesehatan Allah swt, dipandang sebagai penentu dari kesehatan dari seorang manusia. Sehat dan sakit ditentukan oleh Allah , tetapi penentuan kesehatan manusia tidak lepas dari upaya manusia tersebut untuk memperoleh kesehatan itu sendiri.
2.2   Siapakah Allah swt, itu menurut para Ahli Medis

     Menurut ahli medis, Allah swt (Tuhan) adalah penentu dari kesembuhan seorang pasien. Tetapi bukan berarti para ahli medis tidak melakukan pelayanan kesehatan dengan baik. Yang dimaksud dalam hal ini adalah bahwa kesembuhan seorang pasien tidak terlepas dari keputusan  Allah swt (Tuhan). Dalam medis dikenal beberapa komponen pelayanan kesehatan yaitu pelayanan kesehatan bio, psiko, sosial, dan spiritual sebagai satu kesatuan yang harus diberikan kepada pasien.

     Para ahli medis juga berpendapat bahwa pasien dapat meningkatkan derajat kesehatannya         ( dari sakit menjadi sehat atau dari sehat menjadi tetap sehat ) selalu berkaitan dengan Allah swt,. Upaya mendekatkan diri kepada  Allah swt . Adalah bagian dari prose pelayanan kesehatan.

2.3   Peranan Hukum Allah swt, dalam kesehatan manusia
      Hukum Allah adalalah suatu tata cara melakukan ibadah. Dalam kesehatan, Hukum Allah sangat berperan penting. Hukum Allah tidak hanya menganut tata cara agama, tapi hukum yang diatur meliputi setiap aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, pertanian, sosial, dll hukum termasuk kebersihan, sanitasi dan diet, mematuhi yang akan melindungi mereka dari penyakit.
Peranan Hukum Allah bagi kesehatan manusia yaitu mengatur tentang perilaku manusia agar terhindar dari berbagai penyakit. Berikut adalah berbagai tindakan – tindakan yang sesuai dengan Hukum Allah dalam kesehatan manusia yaitu :
2.3.1              Kontaminasi oleh Badan Dead (Hewan dan Manusia)
Tindakan pencegahan termasuk mencuci dari seseorang atau pakaian apapun, kulit, kapal kayu, dll, yang telah di kontak dengan tubuh, dan pemecahan dari setiap bejana tanah liat, yang kita kenal sekarang ini sangat sulit untuk mensterilkan.. menyebutkan khusus terbuat dari kenajisan kapal ditemukan di sekitar kematian. Hal ini untuk menghindari kontaminasi isi oleh lalat yang bisa dilunasi pada mayat.

2.3.2              Penyakit Infeksi

Mereka yang memiliki penyakit menular tinggal dalam isolasi tanpa perkemahan sampai sembuh diucapkan oleh imam, dan jelas terkontaminasi pakaian, mebel, dll, dibakar. Prinsip-prinsip pengendalian penyakit menular dipraktekkan, yaitu. - Pemberitahuan (imam berkata), isolasi, pemeriksaan sering (oleh imam), karantina dan disinfeksi. Pembersihan setelah penyakit yang sangat menular dilakukan bahkan off cukur rambut semua. Produk yang diduga kontaminasi dicuci cermat dan, jika logam, yang melewati api, menunjukkan praktek sterilisasi dengan panas.





2.3.3              Pembuangan Sampah, dll

Hukum disediakan untuk pemakaman kotoran dan pembakaran sampah organik lainnya, di luar perkemahan. Dalam kegiatan ini harus menghindari diri dari kontak langsung dari benda – benda tersebut.
2.3.4              Kebersihan diri

Hukum itu diberikan untuk kebersihan pribadi, khususnya dalam kasus seperti pembersihan setelah melahirkan, haid, dan lain – lain.

2.3.5              Diet

Makanan yang diklasifikasikan sebagai "bersih" atau "buruk", yaitu sebagai cocok atau tidak cocok untuk konsumsi.
a.       Daging
Yang cocok bila daging berasal dari hewan yang baik mengunyah kunyahan dan memiliki kaki terbelah, misalnya domba, kambing, sapi, semua-makan herbivora bersih dan hewan tersebut memiliki lebih dari satu perut, yang menjamin suatu pemurnian bahan makanan sebelum penyerapan.
Yang tidak cocok untuk dikonsumsi yaitu daging  babi, ular,musang,  dan lain – lain. Daging babi setelah di tahun-tahun terakhir menyebabkan sejumlah besar penyakit dan kematian banyak (dari Trichinosis, dll). Dan juga dari hewan yang pergi pada semua cakar - daging dan pemakan bangkai - misalnya anjing, kucing, serigala, singa, dll bertanggung jawab untuk rabies dan penyakit menular lainnya serius serta hewan yang merayap misalnya kadal, ular, bunglon, kura-kura.
b.      Ikan
Ikan yang cocok dikonsumsi adalah hanya ikan yang memiliki sirip dan sisik (tidak ada ikan beracun dalam kategori ini).
Ikan yang tidak cocok untuk dikonsumsi adalah daging ikan dari pemakan bangkai dan pemulung: hiu, dll.
c.       Burung
Daging burung yang cocok dikonsumsi adalah burung yang non-pemakan daging dengan mengembangkan sistem pencernaan dengan baik, misalnya ayam, kalkun, dan lain sebagainya.
Daging burung yang tidak cocok dikonsumsi adalah Pemakan daging dan bangkai: misalnya elang,, vulture elang, dan sebagainya serta burung pemulung.  Sebuah zat beracun yang dapat ditemukan dalam daging karnivora, hasil dari makan daging.




BAB III
SIMPULAN DAN SARAN



3.1    Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah kesehatan tidak dapat dilepaskan dari agama (spiritual). Dalam setiap perawatan orang sakit, tenaga medis harus melakukan proses pelayanan medis sesuai dengan ilmu keagamaan, ilmu pendidikan.  Hal ini dipercayai karena kesembuhan seseorang tidak dapat dilepaskan dari keagamaan dan keputusan Allah swt.




3.2    Saran
Hal – hal yang dapat disarankan berkaitan dengan makalah yang berjudul “Peranan Agama dalam Kesehatan Manusia” adalah:
1.      Masyarakat maupun tenaga medis diharapkan mampu mengetahui peranan agama dalam kesehatan manusia
2.      Tenaga medis disarankan melakukan tindakan pelayanan kesehatan sesuai dengan ilmu agama dan ilmu pendidikan
3.      Tenaga medis khususnya keperawatan harus melakukan asuhan keperawatan tidak bertentangan dengan ilmu keagamaan,  ilmu pendidikan dan aturan yang sudah di tetapkan.



DAFTAR PUSTAKA



Buku keshatan persi  Ahmed Deedat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar