Rabu, 05 Desember 2012

PERILAKU KONSUMEN


Perilaku Konsumen dalam pembelian bakso di malang

                Penelitian dilaksanakan  dengan tujuan untuk  mengetahui karakteristik dan faktor yang memepengaruhi pembeli bakso sapi di malang. Penelitian di lakukan di malang. Jawa Timur bulan Maret 2011 , jumlah responden   sebanyak 120 konsumen di pilih dengan cara Accidental Sampling . Data di analisis dengan cara deskriptif dan analisi faktor . Hasil penelitian sebagian besar responden adalah perempuan , bersetatus pelajar degan umur di bawah umur 35 tahun pendaptan individu yang di peroleh antara Rp. 1.000.000.00, sampai Rp. 2.000.000,00 per bulan dan harga bakso dikategorikan terjangkau oleh konsumen. Pola mengkonsusi bakso bukan sebagi makanan pokok tetapi sebagai kuliner, hobi, dan makana cemilan. Delapan faktor yang di pertimbangkan responden dengan secara berururtan adalah harga , kelas social, kemudahan mencari lokasi, parkir, tampilan penyajian , kepuasan, pendapatan , dan demografi.


Pendahuluan 
                Kota malang juga di kenal sebagai kota bakso selain kota Apel. Bakso merupakan makanan daging sapi yang di campur dengan terigu yang di masak dengan proses tertentu untuk di konsumsi.
Bakso sangat popular di gemari semua kalangan dengan harga yang bervariasi dan terjangkaku oleh konsumen. Tarwojo (1971) menjelaskan bahawa bakso daging sapi merupakan sumber protein hewani karna daging sapi mengandung protein yang sangat di butuhkan oleh manusiawi. Usaha bakso membutuhkan tenaga kerja mulai dari lokasi penggilangan sampai daerah produsen, dan pemasaran. Bakso dibuat menggunakan daging yang segar agar di hasilkan bakso yang kenyalndan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari daging, paha belakang sapi, akan tetapi bias di buat juga di bagian karkas lainnya.
Usaha bakso dapat di golongkan sebagai usaha kecil. Parubak (2004) menjelaskan bahwa usaha kecil mempunyai perana penting dan strategis dalam mewujudkan pembangunan nasional. Usaha kecil merupakan usaha yang di tekuni oleh sebagian besar masyarakat yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan yang luas kepada masyarakat. Pemerintah terus berupaya membina kelompok usaha kecil agar menjadi usaha yang efisien dan mampu berkembang sendiri dapat membuka lapangan kerja yang baru.
Dua faktor yang mempengarui pengambilan keputusan konsumen konsumen dalam melakukuan  pembelian yaitu faktor internal dan eksternal ( Asseal , 1992 ). Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan strategi bauran pemasaran. Faktor lingkungan terdiri dari faktor budaya, referensi , dan kelas soisial. Strategi bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi ,dan distribusi. Faktor internal terdiri dari gagasan dan karakteristik konsumen. Faktor internal dan eksternal daldam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara bersama sama.
Konsumen melakukan pembilan tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya , mutu, dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga dari penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebeb harga yang dapat di jangkau oleh konsumen akan cenderung konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Karakteristik penjualan bakso akan mempengaruhi keputusan pembeli, konsumen akan menilai mengenai penjual baik mengenai pelayanan terhadap mudah nya mendapatkan produk tersebut dan yang palling oenting adalah sikap ramah dari penjual.
Penjual bakso harus memahami keinginan konsumen dengan cara mempelajari perilaku konsumen agar konsumen bersedia membeli baksonya. Pemahaman perilaku konsumen secara baik dan tepat di harapkan akan mengembangkan kegiatan pemasaran. Penjual bakso daging perlu mengenal konsumen, sehingga penjual bakso daging mengetahui motif konsumen dalam menilai bakso yang sesuai dengan hati nuraninya. Analisis faktor digunakan untuk menentukan urutan faktor yang di pertimbangkan oleh konsumen dalam membeli bakso daging di kota malang, sehingga perlu di lakukan peneliatian agar si penjual bakso dapta mempertahankan eksistensinya.
Materi dan metode
                Penelitian dilakukan dengan metode suvei di Kota Malang, dengan pertimbangan bahwa  Kota Malang di kenal sebagai kota bakso daging. Pengambilan data di lakukan pada buln  Maret 2011 di lima lokasi terbesar yang diambil secara purposive sampling , yaitu bakso solo kidul pasar, bakso kota cak man , bakso bakar pahlawan trip, bakso presiden dan Duro kepanjen. Jumlah sempel sebanyak 120 responden yang diambil secara Accidental sampling. Pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan responden dengan berdasarkan kuesioner yang telah di persiapkan.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik reponden yang di teliti serta distribusi item dari tiap variable dalam angka persentase. Analisis faktor digunakan untuk memtukan urutan faktor yang dipertingkan oleh konsumen dalam membi bakso. Jenis data yang digunakan analisi faktor adalah data ordinal dan skala pengukuran yang di gunakan adalah skala likert .
Hasil dan Pembahasan
Gambaran umum responden
            Hasil survei menunjukan bahwa usia konsumen yang mendominasi adalah  kelompok usia 16 – 25 tahun sebanyak 62,5 % dan usia 26-35 tahun sebanyak 25,83% ( Table 1 ). Kelompok usia ini tergolong usia produktif sehingga merupakan kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh dan menjaga kesehatan. Konsumen pada usia muda ( remaja ) dipengaruhi oleh aktifitas yang di tekuninya, teman – teman dan penampilan dari generasi tersebut. Usia responden diasta 45 tahun lebih sedikit di karnakan pada usia ini seseorang lebih berhati- hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yaitu lebih memiliki makanan yangterbuat dari sayur- sayuran.
            Hasil survei menunjukan (Table 2)  bahwa responden perempuan 53,33% lebih banyak dijumpai dari pada laki- laki 46,67% karana perempuan mempunyai kecendrungan senang berkumpul dan sering secara bersama sama membeli atau jajan bakso dengan tidak direncanakan hasil penelitian Hermianto dan Andiyani (2002) yang menjelaksan bahwa pembeli bakso lebih di dominasi kaum perempuan karna kaum perempuan mempunyai kecendrungan lebih senang belanja, mudah terpengaruh oleh emosi dan menyukai jajan atau ngemil alasan ini yang melatarbelakangi wanita sebagai konsumen terbesar bakso sapi.
Table 1. karakteristik responden berdasarkan usia
                   Usia ( tahun )                                                                                   Persentase
                        16 - 25                                                                                      62,50
`                       26 – 35                                                                                   25,83
                        36 – 45                                                                                    9, 17
                        46 – 55                                                                                    1,67
`                       56 – 65                                                                                    0,83
                        Jumlah                                                                                    100,00



Table 2. karakteristik re4sponden berdasarkan  jenis kelamin
                        Jenis kelamin                                                                                             Persentase
                                Laki- laki                                                                                                             46,67
                                Perempuan                                                                                                          53,33
                            Jumlah                                                                                                    100,00

Kelompok sasaran berdasarkan pendidikan yang di tempuh konsumen menunjukan bahwa sebanyak 44,17 % responden memiliki pendidikan akhir SMU dan 39,17 %  responden memiliki akhir pendidikan akhir sarjana ( Table 3 ), sehingga sebagian besar konsumen adalah pendididkan tingi dan pelajar. Pendididkan sebagai faktor psikologis yang berpengaruh terhadap jenis dan mutu bahan makanan yang akan di konsumsi. Hal ini memperlihat kan bahwa tingkat pemahaman dan pengetahuan seseorang  tentang pentingnya kandungan gizi di pengaruhi oleh tingkat pendidikan.
            Data berdasarkan alasan konsumen  membeli bakso menunjukan bahwa mayoritas konsumen mengkonsumsi bakso karna bukan sebagai makanan utama 3,33 %tetapi sebagai kuliner atau hobi, makanan cemilan ( Tabel 4 ), konsumen membeli bakso kuah umumnya di campur dengan makanan lain seperti gorengan , tahu atau sedikit mie basah responden membeli bakso biasa nya di tempat terkenal dan memiliki rasa yang sesuai dengan selera konsumen.

Tabel 3 . karakteristik responden berdasarkan pendidikan
                         Pendidikan                                                                                        Persentase
            SD/sederajat                                                                                            0,83
            SMP/sederajat                                                                                         5,83
            SMU/sederajat                                                                                        44,17
            Akademik/sederajat                                                                                10,00
            Sarjana/sederajat                                                                                      39,17
                          Jumlah                                                                                              100,00



Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan alasan mengkonsumsi bakso
              Alasan mengkonsumsi bakso                                                                                  Persentase
                Makanan utama                                                                                                                            3,33
                Makanan cemilan                                                                                                                        31,67
                Hobi                                                                                                                                                   31,67
                Kuliner                                                                                                                                              33,33
               Jumlah                                                                                                                                     100,00

Bakso satu porsi di Malang Rp. 5.000.00,. hasil survei menunjukan bahwa harga satu porsi bakso tersebut adalah sedang (Tabel 5 ) atau cukup yang berarti tidak terlalu mahal ataupun tidak terlalu murah, sedangkan bakso tersebut dianggap konsumen bukan sebagai makanan utama

Analisis Faktor
                Hasil analisis faktor perilaku konsumen dalam pembelian bakso di Malang menghasilkan 8 faktor yang terbentuk ( Tabel 7 ) tabel 7 memperlihatkan bahwa faktor faktor yang terbentuk merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen dpembelian bakso di Malang sebesar 63, 76 %
Dan sisanya sebesar 37,14% merupakan faktor- faktor yang tidak perlu dipertimbangkan oleh konsumen utuk lebih jelasnya akan di bahas di  ( Tabel 7 ).
Faktor represi konsumen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli produk bakso daging sapi memiliki persentase yang variasi sebesar 16,69% dan merupakan urutan pertama yang di pertimbangkan konsumen karna mempunya nilai Aigen Value Terbesar yaitu 3,762. Variable yang memiliki faktor loading  tebesar pada persepsi konsumen adalah variable harga yaitu sebesar 0,717 yng artinya variable harga memiliki kolerasi sangat kuat terhadap faktor persepsi konsumen responden.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan harga
                                       Harga                                                                                       persentase
                                Sangat mahal                                                                                                   3,33
                                Mahal                                                                                                                13,33
                                Sedang                                                                                                              57,50
                                Murah                                                                                                               19,17
                                Sangat murah                                                                                                  6,67
                                     Jumlah                                                                                                         100,00
Tabel 6 . karakterisik responden berdasarkan pendapatan
                       Pendapatan Rp                                                                                            Persentase
< 500.000                                                                                                                                              21,67
500.000 – 1.000.000                                                                                                                        13,33
1.000.001 – 1.500.000                                                                                                                    28,33
1.500.001 – 2.000.000                                                                                                                    24,17
> 2.000.000                                                                                                                                          12,50
                        Jumlah                                                                                                                           100,00

Tabel 7. Analisis faktor perilaku konsumen dalam pembelian bakso
       Faktor
        Variable
    Eigen value
     Loading faktor
         %
Persepsi konsumen
- kepercayaan
- Produk terkenal
- Ukuran produk
- Harga



3,672
0,429
0,551
0,675
0,717


16,69

Lingkungan
- kebudayaan
- kelas sosial
- kelompok sosial

2,048
0,680
0,741
0,729

9,31
Referensi
- Pengetahuan
- Faktor promosi
- Kemudahan mecari lokasi      

1,915
0,577
0,623
0,814

8,71
Kepedulian produsen
- Kenyamanan
- Tempat parkir
- Kebersihan tempat
- Pelayan produsen

1,529
0,486
0,780
0,758
0,428

6,95
Karakteristik produk
- Tampilan penyajian
- Rasa dan tekstur
1,526
0,924
0,609
6.94
Pengamalan
- Kepuasan sebelumnya
- Hobi
1,246
0,798
0,588
5,66
Kepuasan konsumen
- Pendatan
- Kepribadian
1,054
0,748
0,716
4,79
Karakteristik konsumen

- Demografi
1,036
0,767
4,71
                     Jumlah                                                   



63,76

               
                Mempertimbangkan harga bakso karena menurut penilaian responden tingkat harga akan mempengaruhi jumlah pembeli satu produk yang akan di konsumnsi. Hal tersebut di perkuat dengan penilaian harga tidak terlalu mahal untuk satu porsi bakso adalah Rp. 5.000,00 yang termasuk kategori sedang 57,5% ( Tabel 5 ), sehingga apabila harga produk bakso terlalu tinggi maka responden akan mempertimbangkan ulang sebelum membelli produk tersebut.
                Faktor lingkungan mimiliki persentase varian sebesar 9,310% dan memiliki urutan kedua faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dengan nilai eigen value terbesar yaitu 2,048. Varibel yang memiliki fakor loading terbesar pada faktor lingkungan adalah variable kelas sosial sebear 0,741 yang artinya bahwa variable kelas sosial memiliki kolerasi kuat terhadap faktor lingkungan, sedangkan variable yang memiliki faktor loading terkecil adalah faktor kebudayaan sebesar 0,680 yang artinya faktor kebudayaan memiliki kolerasi yang paling lemah jika dibandingkan dengan kolerasi lain yang mendukung pada faktor lingkungan. Kebudayaan yidak terlalu dipertimbangkan oleh responden, dikarnakan responden membeli produk bakso bukan karna adat atau kebiasaan masyrakat tertentu untuk mengkonsumsi produk ini.  Produk ini bukan menjadi makanan utama untuk responden , produk ini hanya sebagai kuliner , hobi dan makanan cemilan
                Kelas sosial responden mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut, tingkat penghasilan responden berpengaruh terhadap pembeli produk bakso. Penghasilan yang lebih akan mempengaruhi responden untuk membeli produk tersebut. Hal ini diperkuat dengan data responden yang memilki penghasilan Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 Sebanyak 52,50% ( Tabel 6 ), akan membeli produk tersebut lebih mudah karena menggap produk tersebut memiliki harga yang relatif terjangkau.
                Faktor referensi memiliki persentase varian sebesar 8,707% merupakan faktor urutan ketiga yang dipertimbangkan konsumen oleh konsumen dengan nilai Eigen value  terbesar yaitu 1,915 variabel yang memiliki faktor loading terbesar adalah faktor mencapai lokasi sebesar 0,814 yang artinya bahwa variable kemudahan mencapi lokasi mempunyai kolerasi kuat terhadap faktor referensi.
                Faktor yang menyababkan perilaku pembelian seseorang bisa jiga dipengaruhi oleh referensi kelompok. Referensi kelompok adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang nukan kelompok tersebut , untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Tingkat pengetahuan yang kurang pada reponden terhadap lokasi – lokasi pemasaran produk bakso menjadi pertimbangan konsumen untuk menerima pendapat atau masukan – masukan yang di berikan oleh orang – orang yang dekat di lingkungan reponden. Faktor promosi disini sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk tersebut oleh responden. Faktor promosi salah satunya yaitu kemudahan mecapi lokasi produk tersebut di pasarkan kemudahan mencapi lokasi tersebut sangat dipertimbanngkan responden untuk membeli produk tersebut karena apabila lokasi tersebut  sulit di jangkau maka responden akan memilih yang lainnya .



Kesimpula
Sebagai besar responden yang melakukan pembelian bakso adalah perempuan berstatus pelajar, mempunyai umur dibawah 35 tahun, pendaatan individu yang diperoleh antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 , per bulan dan harga bakso sebesar Rp. 5.000,00 seporsi dapat dikategorikan terjangkau. Pola mengkonsumsi bakso bukan sebagai makanan poko tetapi menjadi kuliner, hobi, makanan cemilan. Dalapan faktor yang dipertimbangkan responden secara berurutan adalah haraga , kelas sosial , pelayanan, tampilan penyajian ,parkir , kemudahan mencapi lokasi, pendapatan, kepuasan.

Daftar Pustaka
Asseal ,  Hermanto, j. dan R.Y. Andayani . 2002.
                 Studi peilaku konsumen bakso sapi berdasarken referensi nya
Parubak . B., A. Thoyib, dan A . Summan . 2004
                Faktor – faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
Sudarmiantin . 2009
                Model perilaku konsumen dalam perspektif teori dan empiris pada jasa pariwisata
Sulistyawati , E. 2004
                Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi peilaku konsumen dalam keputusan
Tedjakusuma, R., S. Hartini  dan Muryani . 2001
                Analisis faktor – faktor konsumen yang mempengaruhi  dalam membeli produk
Tarwtjo, I., S. Hartini , S. Soekirman, dan Soekarno . 1971.
Komposisi tiga jenis bakso . Akademik Gizi , Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar