Perilaku Konsumen dalam pembelian bakso di malang
Penelitian
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan faktor yang
memepengaruhi pembeli bakso sapi di malang. Penelitian di lakukan di malang.
Jawa Timur bulan Maret 2011 , jumlah responden
sebanyak 120 konsumen di pilih dengan cara Accidental Sampling
. Data di analisis
dengan cara deskriptif dan analisi faktor . Hasil penelitian sebagian besar responden
adalah perempuan , bersetatus
pelajar degan umur di bawah umur 35 tahun pendaptan individu yang di peroleh
antara Rp. 1.000.000.00, sampai Rp. 2.000.000,00 per bulan dan harga bakso
dikategorikan terjangkau oleh konsumen. Pola mengkonsusi bakso bukan sebagi
makanan pokok tetapi sebagai kuliner, hobi, dan makana cemilan. Delapan faktor
yang di pertimbangkan responden dengan secara berururtan adalah harga , kelas
social, kemudahan mencari lokasi, parkir, tampilan penyajian , kepuasan,
pendapatan , dan demografi.
Pendahuluan
Kota malang juga
di kenal sebagai kota bakso selain kota Apel. Bakso merupakan makanan daging
sapi yang di campur dengan terigu yang di masak dengan proses tertentu untuk di
konsumsi.
Bakso sangat popular di gemari semua kalangan dengan harga yang
bervariasi dan terjangkaku oleh konsumen. Tarwojo (1971) menjelaskan bahawa
bakso daging sapi merupakan sumber protein hewani karna daging sapi mengandung
protein yang sangat di butuhkan oleh manusiawi. Usaha bakso membutuhkan tenaga
kerja mulai dari lokasi penggilangan sampai daerah produsen, dan pemasaran.
Bakso dibuat menggunakan daging yang segar agar di hasilkan bakso yang
kenyalndan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari daging, paha belakang
sapi, akan tetapi bias di buat juga di bagian karkas lainnya.
Usaha bakso dapat di golongkan sebagai usaha kecil. Parubak (2004)
menjelaskan bahwa usaha kecil mempunyai perana penting dan strategis dalam
mewujudkan pembangunan nasional. Usaha kecil merupakan usaha yang di tekuni
oleh sebagian besar masyarakat yang mampu memperluas lapangan kerja dan
memberikan pelayanan yang luas kepada masyarakat. Pemerintah terus berupaya
membina kelompok usaha kecil agar menjadi usaha yang efisien dan mampu
berkembang sendiri dapat membuka lapangan kerja yang baru.
Dua faktor yang mempengarui pengambilan keputusan konsumen konsumen
dalam melakukuan pembelian yaitu faktor
internal dan eksternal ( Asseal , 1992 ). Faktor eksternal terdiri dari faktor
lingkungan dan strategi bauran pemasaran. Faktor lingkungan terdiri dari faktor
budaya, referensi , dan kelas soisial. Strategi bauran pemasaran terdiri dari
produk, harga, promosi ,dan distribusi. Faktor internal terdiri dari gagasan dan
karakteristik konsumen. Faktor internal dan eksternal daldam interaksinya dapat
mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individual maupun secara bersama
sama.
Konsumen melakukan pembilan tidak terlepas dari karakteristik produk
baik mengenai penampilan, gaya , mutu, dan harga dari produk tersebut.
Penetapan harga dari penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen, sebeb harga yang dapat di jangkau oleh konsumen akan cenderung
konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Karakteristik penjualan
bakso akan mempengaruhi keputusan pembeli, konsumen akan menilai mengenai
penjual baik mengenai pelayanan terhadap mudah nya mendapatkan produk tersebut
dan yang palling oenting adalah sikap ramah dari penjual.
Penjual bakso harus memahami keinginan konsumen dengan cara
mempelajari perilaku konsumen agar konsumen bersedia membeli baksonya.
Pemahaman perilaku konsumen secara baik dan tepat di harapkan akan
mengembangkan kegiatan pemasaran. Penjual bakso daging perlu mengenal konsumen,
sehingga penjual bakso daging mengetahui motif konsumen dalam menilai bakso
yang sesuai dengan hati nuraninya. Analisis faktor digunakan untuk menentukan
urutan faktor yang di pertimbangkan oleh konsumen dalam membeli bakso daging di
kota malang, sehingga perlu di lakukan peneliatian agar si penjual bakso dapta
mempertahankan eksistensinya.
Materi dan
metode
Penelitian
dilakukan dengan metode suvei di Kota Malang, dengan pertimbangan bahwa Kota Malang di kenal sebagai kota bakso
daging. Pengambilan data di lakukan pada buln
Maret 2011 di lima lokasi terbesar yang diambil secara purposive
sampling , yaitu bakso solo kidul pasar, bakso
kota cak man , bakso bakar pahlawan trip, bakso presiden dan Duro kepanjen.
Jumlah sempel sebanyak 120 responden yang diambil secara Accidental sampling. Pengumpulan data primer dengan melakukan tanya
jawab dengan responden dengan berdasarkan kuesioner yang telah di persiapkan.
Analisis
statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik reponden
yang di teliti serta distribusi item dari tiap variable dalam angka persentase.
Analisis faktor digunakan untuk memtukan urutan faktor yang dipertingkan oleh
konsumen dalam membi bakso. Jenis data yang digunakan analisi faktor adalah
data ordinal dan skala pengukuran yang di gunakan adalah skala likert .
Hasil dan Pembahasan
Gambaran umum responden
Hasil survei menunjukan bahwa usia
konsumen yang mendominasi adalah
kelompok usia 16 – 25 tahun sebanyak 62,5 % dan usia 26-35 tahun
sebanyak 25,83% ( Table 1 ). Kelompok usia ini tergolong usia produktif
sehingga merupakan kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh dan menjaga kesehatan.
Konsumen pada usia muda ( remaja ) dipengaruhi oleh aktifitas yang di
tekuninya, teman – teman dan penampilan dari generasi tersebut. Usia responden
diasta 45 tahun lebih sedikit di karnakan pada usia ini seseorang lebih
berhati- hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan yaitu lebih memiliki
makanan yangterbuat dari sayur- sayuran.
Hasil survei menunjukan (Table
2) bahwa responden perempuan 53,33% lebih
banyak dijumpai dari pada laki- laki 46,67% karana perempuan mempunyai
kecendrungan senang berkumpul dan sering secara bersama sama membeli atau jajan
bakso dengan tidak direncanakan hasil penelitian Hermianto dan Andiyani (2002)
yang menjelaksan bahwa pembeli bakso lebih di dominasi kaum perempuan karna
kaum perempuan mempunyai kecendrungan lebih senang belanja, mudah terpengaruh
oleh emosi dan menyukai jajan atau ngemil alasan ini yang melatarbelakangi
wanita sebagai konsumen terbesar bakso sapi.
Table 1.
karakteristik responden berdasarkan usia
Usia ( tahun )
Persentase
|
16
- 25 62,50
` 26
– 35 25,83
36
– 45 9, 17
46
– 55 1,67
` 56
– 65 0,83
Jumlah 100,00
|
Table
2. karakteristik re4sponden berdasarkan
jenis kelamin
Jenis
kelamin Persentase
|
Laki- laki 46,67
Perempuan
53,33
Jumlah
100,00
|
Kelompok sasaran berdasarkan pendidikan yang
di tempuh konsumen menunjukan bahwa sebanyak 44,17 % responden memiliki
pendidikan akhir SMU dan 39,17 %
responden memiliki akhir pendidikan akhir sarjana ( Table 3 ), sehingga
sebagian besar konsumen adalah pendididkan tingi dan pelajar. Pendididkan
sebagai faktor psikologis yang berpengaruh terhadap jenis dan mutu bahan
makanan yang akan di konsumsi. Hal ini memperlihat kan bahwa tingkat pemahaman
dan pengetahuan seseorang tentang
pentingnya kandungan gizi di pengaruhi oleh tingkat pendidikan.
Data
berdasarkan alasan konsumen membeli
bakso menunjukan bahwa mayoritas konsumen mengkonsumsi bakso karna bukan
sebagai makanan utama 3,33 %tetapi sebagai kuliner atau hobi, makanan cemilan (
Tabel 4 ), konsumen membeli bakso kuah umumnya di campur dengan makanan lain
seperti gorengan , tahu atau sedikit mie basah responden membeli bakso biasa
nya di tempat terkenal dan memiliki rasa yang sesuai dengan selera konsumen.
Tabel 3 . karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Persentase
|
SD/sederajat
0,83
SMP/sederajat
5,83
SMU/sederajat
44,17
Akademik/sederajat 10,00
Sarjana/sederajat
39,17
Jumlah
100,00
|
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan alasan mengkonsumsi bakso
Alasan mengkonsumsi bakso
Persentase
|
Makanan utama 3,33
Makanan cemilan 31,67
Hobi
31,67
Kuliner 33,33
Jumlah
100,00
|
Bakso satu porsi
di Malang Rp. 5.000.00,. hasil survei menunjukan bahwa harga satu porsi bakso
tersebut adalah sedang (Tabel 5 ) atau cukup yang berarti tidak terlalu mahal
ataupun tidak terlalu murah, sedangkan bakso tersebut dianggap konsumen bukan
sebagai makanan utama
Analisis Faktor
Hasil analisis faktor perilaku
konsumen dalam pembelian bakso di Malang menghasilkan 8 faktor yang terbentuk (
Tabel 7 ) tabel 7 memperlihatkan bahwa faktor faktor yang terbentuk merupakan
faktor yang dipertimbangkan konsumen dpembelian bakso di Malang sebesar 63, 76
%
Dan sisanya
sebesar 37,14% merupakan faktor- faktor yang tidak perlu dipertimbangkan oleh
konsumen utuk lebih jelasnya akan di bahas di
( Tabel 7 ).
Faktor represi
konsumen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
membeli produk bakso daging sapi memiliki persentase yang variasi sebesar
16,69% dan merupakan urutan pertama yang di pertimbangkan konsumen karna
mempunya nilai Aigen Value Terbesar
yaitu 3,762. Variable yang memiliki faktor
loading tebesar pada persepsi
konsumen adalah variable harga yaitu sebesar 0,717 yng artinya variable harga
memiliki kolerasi sangat kuat terhadap faktor persepsi konsumen responden.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan harga
Harga
persentase
|
Sangat mahal 3,33
Mahal 13,33
Sedang 57,50
Murah 19,17
Sangat murah 6,67
Jumlah 100,00
|
Tabel 6 . karakterisik responden berdasarkan
pendapatan
Pendapatan Rp
Persentase
|
< 500.000 21,67
500.000 –
1.000.000 13,33
1.000.001 –
1.500.000 28,33
1.500.001 –
2.000.000 24,17
> 2.000.000 12,50
Jumlah
100,00
|
Tabel 7. Analisis faktor perilaku konsumen dalam
pembelian bakso
Faktor
|
Variable
|
Eigen
value
|
Loading faktor
|
%
|
Persepsi konsumen
|
- kepercayaan
- Produk terkenal
- Ukuran produk
- Harga
|
3,672
|
0,429
0,551
0,675
0,717
|
16,69
|
Lingkungan
|
- kebudayaan
- kelas sosial
- kelompok sosial
|
2,048
|
0,680
0,741
0,729
|
9,31
|
Referensi
|
- Pengetahuan
- Faktor promosi
- Kemudahan mecari lokasi
|
1,915
|
0,577
0,623
0,814
|
8,71
|
Kepedulian produsen
|
- Kenyamanan
- Tempat parkir
- Kebersihan tempat
- Pelayan produsen
|
1,529
|
0,486
0,780
0,758
0,428
|
6,95
|
Karakteristik produk
|
- Tampilan penyajian
- Rasa dan tekstur
|
1,526
|
0,924
0,609
|
6.94
|
Pengamalan
|
- Kepuasan sebelumnya
- Hobi
|
1,246
|
0,798
0,588
|
5,66
|
Kepuasan konsumen
|
- Pendatan
- Kepribadian
|
1,054
|
0,748
0,716
|
4,79
|
Karakteristik konsumen
|
- Demografi
|
1,036
|
0,767
|
4,71
|
Jumlah
|
63,76
|
Mempertimbangkan
harga bakso karena menurut penilaian responden tingkat harga akan mempengaruhi
jumlah pembeli satu produk yang akan di konsumnsi. Hal tersebut di perkuat
dengan penilaian harga tidak terlalu mahal untuk satu porsi bakso adalah Rp.
5.000,00 yang termasuk kategori sedang 57,5% ( Tabel 5 ), sehingga apabila
harga produk bakso terlalu tinggi maka responden akan mempertimbangkan ulang
sebelum membelli produk tersebut.
Faktor
lingkungan mimiliki persentase varian sebesar 9,310% dan memiliki urutan kedua
faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dengan nilai eigen value terbesar
yaitu 2,048. Varibel yang memiliki fakor loading terbesar pada faktor
lingkungan adalah variable kelas sosial sebear 0,741 yang artinya bahwa
variable kelas sosial memiliki kolerasi kuat terhadap faktor lingkungan,
sedangkan variable yang memiliki faktor loading terkecil adalah faktor
kebudayaan sebesar 0,680 yang artinya faktor kebudayaan memiliki kolerasi yang
paling lemah jika dibandingkan dengan kolerasi lain yang mendukung pada faktor
lingkungan. Kebudayaan yidak terlalu dipertimbangkan oleh responden, dikarnakan
responden membeli produk bakso bukan karna adat atau kebiasaan masyrakat
tertentu untuk mengkonsumsi produk ini.
Produk ini bukan menjadi makanan utama untuk responden , produk ini
hanya sebagai kuliner , hobi dan makanan cemilan
Kelas
sosial responden mempertimbangkan untuk membeli produk tersebut, tingkat
penghasilan responden berpengaruh terhadap pembeli produk bakso. Penghasilan
yang lebih akan mempengaruhi responden untuk membeli produk tersebut. Hal ini
diperkuat dengan data responden yang memilki penghasilan Rp. 1.000.000 – Rp.
2.000.000 Sebanyak 52,50% ( Tabel 6 ), akan membeli produk tersebut lebih mudah
karena menggap produk tersebut memiliki harga yang relatif terjangkau.
Faktor
referensi memiliki persentase varian sebesar 8,707% merupakan faktor urutan
ketiga yang dipertimbangkan konsumen oleh konsumen dengan nilai Eigen value terbesar yaitu 1,915 variabel yang memiliki faktor loading terbesar adalah faktor
mencapai lokasi sebesar 0,814 yang artinya bahwa variable kemudahan mencapi
lokasi mempunyai kolerasi kuat terhadap faktor referensi.
Faktor
yang menyababkan perilaku pembelian seseorang bisa jiga dipengaruhi oleh
referensi kelompok. Referensi kelompok adalah kelompok sosial yang menjadi
ukuran seseorang nukan kelompok tersebut , untuk membentuk kepribadian dan
perilakunya. Tingkat pengetahuan yang kurang pada reponden terhadap lokasi –
lokasi pemasaran produk bakso menjadi pertimbangan konsumen untuk menerima
pendapat atau masukan – masukan yang di berikan oleh orang – orang yang dekat
di lingkungan reponden. Faktor promosi disini sangat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk tersebut oleh responden. Faktor promosi salah
satunya yaitu kemudahan mecapi lokasi produk tersebut di pasarkan kemudahan
mencapi lokasi tersebut sangat dipertimbanngkan responden untuk membeli produk
tersebut karena apabila lokasi tersebut
sulit di jangkau maka responden akan memilih yang lainnya .
Kesimpula
Sebagai besar responden yang melakukan pembelian bakso
adalah perempuan berstatus pelajar, mempunyai umur dibawah 35 tahun, pendaatan
individu yang diperoleh antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 , per bulan dan
harga bakso sebesar Rp. 5.000,00 seporsi dapat dikategorikan terjangkau. Pola
mengkonsumsi bakso bukan sebagai makanan poko tetapi menjadi kuliner, hobi,
makanan cemilan. Dalapan faktor yang dipertimbangkan responden secara berurutan
adalah haraga , kelas sosial , pelayanan, tampilan penyajian ,parkir ,
kemudahan mencapi lokasi, pendapatan, kepuasan.
Daftar Pustaka
Asseal , Hermanto, j.
dan R.Y. Andayani . 2002.
Studi peilaku konsumen bakso sapi berdasarken
referensi nya
Parubak . B., A. Thoyib, dan A . Summan . 2004
Faktor
– faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
Sudarmiantin . 2009
Model
perilaku konsumen dalam perspektif teori dan empiris pada jasa pariwisata
Sulistyawati , E. 2004
Analisis
faktor – faktor yang mempengaruhi peilaku konsumen dalam keputusan
Tedjakusuma, R., S. Hartini
dan Muryani . 2001
Analisis
faktor – faktor konsumen yang mempengaruhi
dalam membeli produk
Tarwtjo, I., S. Hartini , S. Soekirman, dan Soekarno . 1971.
Komposisi tiga jenis bakso . Akademik Gizi , Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar